Ngangkruk - Ma'had 'Aly Faidhu Dzil Jalal sebagai perguruan tinggi Islam berbasis pesantren terus menunjukkan komitmennya mencetak generasi penerus ulama yang berkualitas. Pada hari Jum'at, 29 Agustus 2024, Ma'had 'Aly di Ngangkruk itu mengadakan sidang munaqosyah kedua yang diikuti enam orang mahasantri. Alhamdulillah, keenamnya lulus dan berhak mengikuti wisuda yang rencananya akan diadakan akhir tahun ajaran ini.
"Alhamdulillah, semua peserta lulus. Saya selaku perwakilan dosen penguji mengucapkan selamat dan sukses." Ujar Ust. Ahmad Muthohar, salah satu dosen penguji.
Keenam mahasantri itu adalah: Ahmad Syaifuddin, M. Najih Husaini, Aziz Muktafi, M. Aminurrohman, Bukhori Saifuddin, dan M. Ainur Roziqin.
"Bahagia, lega, plong, pokoknya sulit digambarkan dengan kata-kata," ujar Aziz Muktafi, salah satu peserta, saat ditanyai perasaannya setelah sidang.
Sebelumnya, Ma'had 'Aly Faidhu Dzil Jalal telah mengadakan Sidang Munaqosyah yang pertama pada medio 2023. "Benar. Ini yang kedua. Dan mengingat animo para mahasantri besar untuk menyelesaikan skripsi, maka insyaallah tahun ini akan diadakan lagi. Tidak hanya setahun sekali seperti sebelumnya," jelas Ust. Nurul Basyari, bagian Tata Usaha Ma'had 'Aly. "Dan insyaallah, dalam beberapa bulan ke depan akan segera diagendakan," tutupnya.
Sidang Munaqosyah ini juga menunjukkan bahwa mahasantri mampu bersaing di masyarakat dengan mahasiswa luar. Bahkan, berdasarkan keputusan pemerintah, lulusan Ma'had 'Aly dibutuhkan dalam formasi penyuluh agama. Artinya, ijazah Ma'had 'Aly diakui dan diterima dalam tes seleksi CPNS.
"Dengan masuknya lulusan Ma'had 'Aly ke aparatur sipil negara, kami yakin mereka akan memberikan warna baru dalam program-program yang dicanangkan pemerintah." Ujar salah satu dosen di Ma'had 'Aly yang enggan disebutkan namanya.
Mengenai harapan di masa mendatang, para dosen berharap semakin banyak mahasantri yang mengikuti jejak kakak tingkat mereka untuk segera mengikuti Munaqosyah.
Redaktur by; Jurnalis FW_CreativeMedia